SENI LUKIS

Juli 22, 2021

Pengertian Seni Lukis 

a) Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini didasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik, bahan, serta bentuk karya seni tersebut.

Menggambar dapat dilakukan dengan media kering, seperti pena, kapur, arang, pensil, tinta, atau spidol, dan biasanya dilakukan di atas kertas atau kanvas. Sedangkan penggunaan istilah lukisan lebih kepada penggunaan media basah seperti tinta, cat untuk menghasilkan karya seni menggunakan berbagai warna. 

b) Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh.  Sehingga sebuah lukisan harus dapat menerjemahkan apa yang ada dalam objek, tema, atau gagasan secara representatif. Soedarso Sp (1990: 11)

c) Lukisan adalah suatu pengalaman artistik yang ditumpahkan dalam bidang dua dimensional dengan menggunakan warna dan garis. Soedarso, Seni Lukis Kaligrafi  Islam, (Yogyakarta:ISI, 1992), hlm. 10.


Tujuan Berkarya Seni Lukis

Setiap karya seni lukis yang dibuat oleh seniman, memiliki tujuan penciptaan tertentu. Berikut adalah tujuan-tujuan penciptaan karya seni lukis;

Tujuan Religius

Tujuan berkarya seni untuk tujuan religius sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang. Lukisan yang bertujuan untuk bisa mendekatkan diri dengan Sang Pencipta sebagai pelindung, dan penjaga pengampun dosa.


Tujuan Kritik Sosial 

Kesenjangan sosial, peristiwa politik, ketidakberdayaan, serta perilaku kehidupan lain yang terjadi dalam masyarakat bisa menjadi ide dalam berkarya seni lukis. Objek lukisannya bisa dengan simbol-simbol atau perumpamaan yang bisa dikaitkan dengan peristiwa. Kritik yang disampaikan berupa bentuk-bentuk kritik yang bersinggungan dengan pemerintah, lembaga sosial, ataupun kepada pemegang kekuasaan setempat. 

Tujuan Ekspresi 

Lukisan menjadi media ekspresi dan juga media mencurahkan emosi/perasaan. Coretan garis dan warna merupakan perwujudan dari dorongan emosi dan gejolak jiwa pelukisnya, sehingga penikmat karya seni tidak hanya mengutamakan keindahan semata. 

Tujuan Komersil 

Seringkali, kita lihat lukisan yang dijual di pinggir jalan dengan warna mencolok dan kebanyakan didominasi oleh lukisan pemandangan, tujuan penciptaan lebih mengutamakan aspek komersil sehingga bentuk dan gaya lukisannya cenderung mengikuti selera pasar.


Aliran Seni Lukis  

Seperti kita bicarakan di atas tentang lukisan, sebuah lukisan memiliki ciri khas, tema, dan teknik, yang disebut gaya atau aliran. Berdasarkan cara pengungkapannya aliran dan gaya lukisan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu representatif dan nonrepresentatif. 

Berikut penjabaran aliran dan gaya lukisan serta tokoh-tokohnya.

Representatif

Pengertian representatif di sini adalah perwujudan gaya seni rupa  menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif adalah sebagai berikut.

Naturalisme

Aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam, melukiskan segala
sesuatu dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur, atau warna serta gelap terang dibuat dengan seteliti mungkin, lebih indah dari kenyataannya. Pelukis yang beraliran naturalisme antara lain Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constabel, dan lain-lain. Piawainya sang pelukis memainkan kuas dan warna sehingga menghasilkan karya seni yang mencapai kesempurnaan dari tekstur, perspektif, berkesan apa adanya tidak dibuat-buat, dan sangat naturalis. 

Realisme

Aliran yang memandang dunia ini apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Penggambaran lukisan dalam aliran ini lebih menggambarkan realitas sebenar-benarnya tentang kehidupan masyarakat. Perupa yang beraliran realisme antara lain Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono dan Dullah. 

Romantik

Aliran seni rupa yang lebih bersifat imajiner, aliran ini melukiskan cerita-cerita yang romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis yang bergaya romantisme tersebut antara lain Raden Saleh, Fransisco Goya, dan Turner. 

Ekspresionisme

Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Perupa yang menggunakan aliran ini antara lain Vincent Van Gogh dan Affandi. 

Impressionisme

Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat obyek tersebut dilukis. Perupa yang termasuk dalam aliran ini antara lain Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin, dan S. Sudjojono. 


Surealisme

Aliran seni lukis yang menggunakan bentuk dan warna seperti di dalam mimpi, pelukis mengembangkan daya khayalnya untuk menyampaikan pikiran dan perasaan melalui  bentuk-bentuk dalam karyanya. Perupa yang beraliran ini antara lain Salvador Dali, Ivan Sagita, Agus Kamal, dan Boyke Aditya. Lukisan ini mengakses pikiran bawah sadar untuk meningkatkan kreativitas seni. Dalí
akan menggunakan metode untuk menciptakan realitas dari mimpi dan pikiran bawah sadar, sehingga secara mental mengubah realitas apa yang ia ingin hal itu terjadi. 

Nonrepresentatif

Pengertian nonrepresentatif adalah perwujudan aliran seni lukis  yang menekankan pada unsur-unsur formal; struktur, unsur rupa, dan prinsip estetik. Gaya seni lukis nonrepresentatif berupa susunan garis, bentuk, bidang, dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya ini memandang bahwa ekspresi jiwa tidak dapat dihubungkan dengan objek apapun, gaya ini menonjolkan bidang yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis-garis tegas. Seniman yang berkarya nonrepresentatif antara lain: Wassily Kandinsky, Yuan Mirro, W. De Kooning, Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar, dan Sadali.


Tema Seni Lukis

Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini. Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing-masing memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis. Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni baik dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi
maupun seni rupa tiga dimensi. Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut. Tema-tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut.

Manusia Dengan Dirinya Sendiri

Seni rupa merupakan salah satu  media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau ide dari
seseorang. Untuk mengungkapkan cita rasa keindahan, manusia mewujudkannya lewat media ekspresi. Didalam pengungkapannya tersebut, kadang seseorang menggunakan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya.

Manusia dengan Manusia Lain

Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan cita rasa  keindahan menggunakan objek orang-orang yang ada di sekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orangorang yang ada dalam pikirannya.

Manusia dengan Alam Sekitarnya

Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan cita rasanya,
sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang, dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek lukisan.

Manusia dengan Alam Benda

Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis, organis, atau berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga, dan lainnya.


Manusia dengan Aktivitasnya

Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil  sudut pan dang aktivitas  dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan gelap terang yang tepat. Aktivitas manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli di pasar, menggembala ternak, dan aktivitas lainnya. 


Manusia dengan Alam Khayal

Ide yaitu imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul di benak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme. 


Jenis Lukisan berdasarkan Teknik

Lukisan Cat Air (Aquarel)

Bahan yang dipakai dalam teknik ini adalah cat air berbentuk pasta yang dicampur dengan air. Teknik aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis,  sehingga hasilnya transparan, media untuk bahan cat air adalah kertas.

Mozaik 

Teknik mozaik adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna-warni pada media lukisan, sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang bisa digunakan untuk teknik ini antara lain pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau bisa juga batu yang berwarna-warni. Mozaik yang memakai potongan-potongan kayu sebagai bahan lukisannya disebut intersia. 



Lukisan kaca

Teknik  lukisan kaca menggunakan kaca, timah, kuningan, dan tembaga sebagai penyambungnya, sehingga  membentuk lukisan. Lukisan kaca pertama kali dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitektur. Lukisan kaca ini mencapai kegemilangan pada zaman Renaisance sebagai hiasan pada pintu dan jendela bangunan-bangunan besar seperti istana dan tempat peribadatan. Di Indonesia, teknik lukisan kaca pada awalnya berkembang sebagai seni industri rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat sebagai warisan dari teknik yang dicontohkan oleh seniman Belanda.

Lukisan Batik

Lukisan batik tekniknya hampir sama dengan tata cara membatik,  yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin inilah yang membentuk titik garis bidang atau pun ruang sebelum jadi sebuah gambar, dan hasil akhir dicelup ke larutan pewarna.

Lukisan Teknik Plakat

Salah satu teknik melukis atau menggambar yang menggunakan bahan dasar cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal.


Lukisan Teknik Pointilis

Teknik menggambar yang tersusun dari titik-titik kecil hingga membentuk objek gambar. Kunci dari teknik ini terletak dari jarak lebar titik-titik itu sendiri.



Lukisan Teknik Blok

Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet (blok)

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images